Perbedaan Cicilan Tetap Kartu Kredit dengan Pembayaran Minimum

 Banyak pemegang kartu kredit yang bingung dengan hal ini. Apalagi pemegang kartu kredit yang masih baru. 

Dulu, Saya juga seperti itu (bingung). Ketika pertama sekali belanja pakai kartu kredit, kupikir minimum pembayaran 10% itu adalah metode pembayaran yang paling bagus. Atau saya pikir sama saja dengan cicilan tetap.

Ternyata saya salah. 

Rugi bayar 10%  karena pembayaran minimum yang 10% itu bunganya cukup tinggi bila dibandingkan dengan cicilan tetap.

Misalkan saya belanja 5 juta dan hanya belanja itu.

Bulan depannya tagihan saya datang sebesar Rp,5.000.000 dengan minimum pembayaran Rp.500.000.

Bulan depan tagihan saya akan menjadi Rp.4.500.000 + bunga + Materai. Perhitungan bunga pembayaran minimum dengan cicilan tetap itu berbeda. Hitungnya cukup rumit, harus dihitung dari hari transaksi ke hari pembayaran. Atau hari sisa tagihan bulan sebelumnya ke hari pembayaran. 

Berbeda dengan cicilan tetap.

Cicilan tetap bunganya lebih ringan, biasanya 0 koma atau 1 koma. Tergantung bank penerbit.  Dan perhitungan bunganya sangat mudah. Misalkan belanja 1 juta dengan bunga 0.8% maka tinggal dikalikan saja 0.8% x 1 juta = Rp.8000 perbulan.

Tapi tidak semua belanjaan bisa dijadikan cicilan tetap. Kebanyakan bank hanya mau proses transaksi per satu struk perbelanjaan minimal Rp.500.000.

Jadi, kalau kamu kira-kira tidak sanggup bayar penuh. Pertimbangkan untuk meminta cicilan tetap. Bayar pakai cicilan tetap masih jauh lebih bagus daripada bayar minimum. Bayar tagihan penuh yang sudah dicicil tetap akan masuk pada kategori "Bayar lunas" dan itu lebih bagus untuk kualitas kreditmu. Bila mengajukan pinjaman lain, akan lebih mudah untuk disetujui daripada history kredit yang kebanyakan minimum payment.

NOTE: Saat ini, karena covid, regulasi pembayaran minimum telah berubah, menjadi 5%.minimal Rp.50.000